Ustadz Abdurrahman Dani membuka kajian dengan menjelaskan pentingnya tidur dalam ajaran Islam—bahkan ada tuntunan spesifik dari Nabi Muhammad ﷺ mengenai tata cara tidur yang baik. Beliau menekankan bahwa meskipun tidur sering dianggap kegiatan pasif, tetapi dalam Islam ada nilai-ibadah dan nilai kesehatan yang terkandung di dalamnya.
Dalil & Hadits
Di bagian ini, beliau menyebut beberapa hadits dan sunnah Nabi Muhammad ﷺ yang berkaitan dengan tidur, seperti:
- Sunnah qiyamullail (bangun malam) dan manfaatnya bagi ruhani.
- Sunnah tidur awal malam dan bangun sebelum tengah malam untuk ibadah.
- Amalan sebelum tidur: wudhu-wudhu kecil, membaca doa, posisi tidur yang dianjurkan.
- Larangan-larangan: tidur setelah shalat Subuh atau sebelum shalat Maghrib tanpa alasan, jika bisa dihindari.
Manfaat kesehatan & spiritual
- Kesehatan jasmani: Tidur cukup membantu fungsi otak, daya tahan tubuh, memperbaiki sel-sel tubuh, serta menjaga kondisi fisik agar tetap optimal.
- Kesehatan rohani: Dengan mengikuti sunnah tidur Nabi, seseorang menjadi lebih dekat dengan Allah, lebih disiplin dalam ibadah, dan lebih tenang hatinya.
- Produktivitas dan keberkahan: Dia menekankan bahwa menjalankan sunnah tidur bisa mendatangkan keberkahan dalam waktu kita—yakni kualitas waktu yang lebih baik, kesempatan untuk bangun tahajud, serta memanfaatkan malam dengan ibadah.
Praktik atau Tatanan Tidur Ala Nabi
Beberapa panduan yang diberikan:
- Waktu tidur: Dianjurkan tidur segera setelah Isya, lalu bangun sebelum tengah malam atau pada sepertiga malam untuk tahajud. Kemudian tidur kembali jika perlu, dan bangun lagi sebelum waktu Subuh untuk shalat.
- Posisi tidur: Ditegaskan posisi tidur miring ke kanan (dikutip dari riwayat).
- Amalan sebelum tidur: Wudhu, membaca Ayat Kursi, doa-doa sebelum tidur, memperbanyak dzikir dan istighfar.
- Bangun pagi: Segera bangun saat adzan Subuh atau berjamaah di masjid jika memungkinkan.
Tantangan Zaman Modern
Ustadz juga membahas bagaimana zaman sekarang—dengan gadget, pekerjaan shift malam, tekanan hidup, kurang jam tidur—menjadi tantangan untuk menerapkan tidur ala Nabi.
Dia memberikan solusi seperti: mengatur jadwal tidur, mengurangi penggunaan gadget sebelum tidur, memilih aktivitas yang membawa tenang hati sebelum tidur (misalnya membaca Al-Qur’an atau memperbanyak dzikir) dan menjaga konsistensi.
Kesimpulan
Menjalankan sunnah tidur Nabi bukan hanya soal ibadah ritual, tapi juga pedoman hidup yang menyatukan aspek fisik, mental dan spiritual. Dengan memperbaiki kualitas tidur lewat cara yang diajarkan Rasul ﷺ, kita bisa meraih manfaat nyata: kesehatan yang lebih baik, ibadah yang lebih khusyuk, dan waktu hidup yang lebih produktif serta diberkahi.