Pohon Mahoni (Swietenia mahagoni) termasuk famili Meliaceae. Tanaman ini berasal dari daerah hutan tropis Amerika tengah dan India barat. Di India barat dikenal dengan nama Mahagoni. Tanaman ini ditanam sebagai pohon pelindung di tepi jalan pada daerah tropis atau sub-tropis yang terbebas dari ‘frost’ (keadaan suhu rendah, dimana sel-sel tanaman menjadi mati) di seluruh dunia. Mahoni merupakan pohon berkayu, mencapai tinggi kurang lebih 21 meter dengan batang yang tumbuh lurus. Kayu mahoni yang sudah tua berwarna coklat kemerahan, keras, kuat, padat dan sangat awet.
Sejak 20 tahun terakhir ini, tanaman mahoni mulai dibudidayakan karena kayunya mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Kualitas kayunya keras dan sangat baik untuk mebel, furnitur, barang-barang ukiran, dan kerajinan tangan. Sering juga dibuat penggaris karena sifatnya yang tidak mudah berubah. Kualitas kayu mahoni berada sedikit dibawah kayu jati sehingga sering dijuluki sebagai primadona kedua dalam pasar kayu. Kayu mahoni dimanfaatkan orang untuk membuat lemari, meja, kursi serta peralatan rumahtangga lainnya. Namun karena ekpsloitasi kayu mahoni yang bernilai tinggi ini, Pohon mahoni sekarang tergolong pada tanaman dengan status konservasi ‘mendekati ancaman punah’ (IUCN-68104916).
Mahoni dapat ditemukan tumbuh liar di hutan jati dan tempat-tempat lain yang dekat dengan pantai, atau ditanam di tepi jalan sebagai pohon pelindung. Tanaman yang asalnya dari Hindia Barat ini, dapat tumbuh subur bila tumbuh di pasir payau dekat dengan pantai. Pohon mahoni memiliki beberapa nama, seperti ; West Indian mahogany, Cuban mahogany, American mahogany dan Mogno.
Selain sebagai tanaman pelindung dan penghasil kayu, buah mahoni juga berkhasiat obat; dan kulit kayunya digunakan sebagai bahan pewarna pakaian. Di Indonesia, terdapat beberapa jenis Mahoni yang umum ditemui, yakni Swietenia mahagoni dan Swietenia macrophylla. Keduanya sama-sama tergolong jenis mahoni, namun memiliki karakteristik yang berbeda. Perbedaan ini tidak hanya terlihat dari bentuk batang dan daun, tetapi juga pada kebutuhan ruang tumbuh, kecepatan pertumbuhan, dan respon terhadap iklim.
Swietenia mahagoni cenderung tumbuh lebih ramping dengan batang yang lurus dan serat kayu yang halus. Ia lebih cocok ditanam di lahan yang padat dan memiliki pencahayaan cukup. Sementara itu, Swietenia macrophylla memiliki tajuk yang lebih lebar dan pertumbuhan batang yang lebih cepat, Namun Swietenia macrophylla memerlukan ruang tumbuh yang lebih luas dan perawatan ekstra untuk dibudidayakan, terutama pada awal tanam.
| Karakteristik | Swietenia macrophylla (Mahoni Daun Besar) | Swietenia mahagoni (Mahoni Daun Kecil) |
|---|---|---|
| Ukuran Daun | Lebih besar dan lebar dengan anak daun yang lebih besar (panjang 6−146 minus 146−14 cm). | Lebih kecil dan lebih melengkung |
| Ukuran Buah dan Biji | Lebih besar dari Swietenia mahagoni | Lebih kecil Swietenia macrophylla |
| Asal Usul | Amerika Selatan, Meksiko, dan Amerika Tengah. | Wilayah Karibia dan Florida Selatan. |
| Nama umum | Mahoni Honduras, Mahoni daun besar | Mahoni Amerika, Mahoni kuba |
| Pertumbuhan | Lebih cepat dari Swietenia mahagoni | Lebih lambat Swietenia macrophylla |
Mahoni memerlukan tanah yang dalam dan subur, serta curah hujan yang tinggi. Di daerah sub-tropis, tanaman ini menggugurkan daunnya di musim gugur. Perbanyakan tanaman dilakukan melalui biji atau stek.
Taksonomi
- Kingdom : Plantae
- Divisi : Tracheophyta (tumbuhan berpembuluh)
- Subdivisi : Spermatophytina (tumbuhan berbiji)
- Kelas : Magnoliopsida (dikotil)
- Ordo : Sapindales
- Famili: Meliaceae
- Genus: Swietenia
- Species : Swietenia mahagoni (L.) Jacq.
Nama Sinonim : Cedrela mahagoni L, Swietenia acutifolia Strkes, Swietenia fabrilis Salisb.
Morfologi
- Mahoni termasuk pohon besar dengan tinggi pohon mencapai 35–40 m dan diameter dapat mencapai 125 cm.
- Akar berupka akar tunggang kuat yang menembus dalam, serta akar lateral yang menyebar.
- Batang lurus berbentuk silindris dan tidak berbanir. Kulit kayu berwarna cokelat kehitaman, beralur dangkal seperti sisik, sedangkan kulit batang berwarna abu-abu dan halus ketika masih muda, berubah menjadi cokelat tua, beralur dan mengelupas setelah tua.
- Daun mahoni adalah daun majemuk menyirip gasal dengan anak-anak daun yang halus mengkilat. Anak daunnya terbagi oleh tulang daun menjadi dua secara tidak simetris, yang merupakan salah satu ciri khas mahoni.
- Bunganya adalah bunga banci, aktinomorfik, warnanya kuning kehijauan. Mahoni baru berbunga setelah berumur 7 tahun, mahkota bunganya silindris, kuning kecokelatan, benang sari melekat pada mahkota, kepala sari putih, kuning kecokelatan.
- Buah mahoni adalah buah kapsul yang berkayu, berbentuk kotak, bulat telur atau lonjong, agak berlekuk lima, warnanya cokelat, berdiameter kurang lebih 10 cm. Saat matang, buah pecah menjadi 4–5 bagian (valva) dan melepaskan ±20 biji pipih bersayap. Proses pematangan buah berlangsung sekitar 8–10 bulan
- Di dalam buah terdapat biji-biji yang bersayap, yang merupakan alat perkembangbiakan tanaman. Biji berbentuk pipih, warnanya hitam atau cokelat.
Kandungan Penting
- Flavonoid (swietemacrophyllanin, katekin, danepikatekin), saponin, alkaloid, terpenoid, tetranortriterpenoid, isoplavon, tanin
- Limonoid (senyawa paling penting) yang merupakan senyawa khas famili Meliaceae. Contoh limonoid pada Swietenia mahagoni : Swietenine, Swietenolide, Swietemahonin, Mahagonin dan Khayanolide.
- Flavonoid (Quercetin, Kaempferol, Rutin) : yang umumnya terdapat pada daun dan kulit batang.
- Saponin, Alkaloid, Tanin, Minyak Atsiri & Lemak (ditemukan pada biji).
| Bagian tanaman | Kandungan Utama | Potensi |
|---|---|---|
| Biji | Limonoid (swietenine, swietemahonin), minyak nabati | Antidiabetes, menurunkan kolesterol, antiinflamasi |
| Batang/ kayu | Senyawa fenolik dalam jumlah kecil | Lebih banyak digunakan sebagai kayu pertukangan |
| Daun | Flavonoid, saponin, alkaloid | Antioksidan, antimikroba |
| Kulit batang | Tanin, flavonoid | Astringen, penyembuhan luka, antidiare |
Manfaat
- Menurunkan kadar glukosa darah, anti jamur kulit, mengobati penyakit malaria dan luka luar, obat diare, demam, diabetes, hipertensi,malaria, pereda nyeri luka.
- Buah mahoni mengandung flavonoid dan saponin, dilaporkan dapat melancarkan peredaran darah bagi penderita penyakit penyumbatan dari.
- Buah Mahoni ini juga berkhasiat mengurangi kolesterol, penimbunan lemak pada saluran darah, mengurangi rasa sakit, pendarahan, diabetes dan lebam, serta bertindak sebagai antioksidan untuk menyingkirkan radikal bebas, mencegah penyakit sampar, mengurangi lemak di badan, membantu meningkatkan sistem kekebalan, mencegah pembekuan darah, serta menguatkan fungsi hati dan memperlambat proses pembekuan darah.
- Minyak biji mahoni mengandung: oleic acid, linoleic acid, palmitic acid, stearic acid yang bermanfaat untuk kesehatan kulit ; antiinflamasi, bahan salep atau minyak pijat tradisional.
Hipertensi
- Seduh 8 g biji segar dengan 2 gelas air panas. Dinginkan dan saring lalu dibagi menjadi 2 bagian.
- Minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari.
Diabetes
- Cara ke-1
- Seduh ½ sendok teh serbuk biji mahoni dengan ⅓ cangkir air panas.
- Minum 2-3 kali sehari selagi hangat dan minum 30 menit sebelum makan.
- Diabetes cara ke-2.
- Siapkan biji kupas mahoni lalu dicuci bersih.
- Dapat langsung dikonsumsi.
Pengawetan
- Ambil buah mahoni yang sudah besar dan menghasilkan biji di dalamnya.
- Lakukan sortasi basah yaitu memisahkan biji dari kulitnya.
- Pengeringan dilakukan dengan suhu 50°C lalu sortasi kering.
- Simpan pada wadah bersih dan kedap udara.
Gambar
Swietenia mahagoni









Swietenia macrophylla





