Pohon Kapuk Randu (Ceiba pentandra L. Gaertn.) berasal dari daerah Amerika tropis, tersebar luas ke Afrika dan tumbuh di alam liar sepanjang pantai barat dari Senegal ke Angola. Dibawa dari Afrika ke Asia untuk dibudidayakan. Pohon kapuk berperan penting dalam ekosistem hutan tropis sebagai penyedia pakan (bunga dan buah) bagi kelelawar, burung, dan serangga penyerbuk. Kini, kapuk telah dibudidayakan di seluruh daerah tropis, terutama di Asia Tenggara (Indonesia dan Thailand).
Pohon Kapuk randu dikenal dengan nama lain seperti; Kapok tree, Java cotton tree, Silk-cotton tree, Doldol (Filipina) dan Safed semal (India). Sementara di Indonesia memiliki beberapa nama lokal seperti; Kapuk randu, Kapas jawa, Kapuk jawa, Kapas sutra, Pohon Kapuk dan Pohon Kapas.
Pohon tropis ini dapat tumbuh menjulang hingga 70 meter lebih dengan batang lurus dan diameter hingga 3 meter. Menjadi ciri khas dari Pohon Kapuk randu adalah buahnya menghasilkan serat kapuk (floss) yang ringan, tahan air. Karena kelebih ini, serat kapuk sudah lama digunakan sebagai bahan isi bantal, kasur, serta pelampung.
Selain dimanfaatkan sebagai penghasil serat kapas (kapuk) yang sudah sejak lama dipergunakan dala berbegai industri, seperti mebel, kesehatan dan pemintalan, Pohon Kapuk randu juga dipergunakan dalam pengobatan tradisional.
Untuk pembudidayaan, Pohon Kapuk Randu dapat diperbanyak secara generatif (biji) atau vegetatif (stek).
Taksonomi
- Kingdom : Plantae
- Divisi : Magnoliophyta (Angiospermae – tumbuhan berbunga)
- Kelas : Magnoliopsida (Dikotil)
- Ordo : Malvales
- Famili : Malvaceae (dulu dalam Bombacaceae)
- Subfamili : Bombacoideae
- Genus : Ceiba
- Spesies : Ceiba pentandra (L.) Gaertn.
- Sinonim : Bombax cumanense Kunth, Bombax mompoxense Kunth, Bombax occidentale Spreng.
Morfologi
- Pohon besar, dapat mencapai 20–40 meter, bahkan hingga 60 meter di habitat alaminya. Termasuk pohon berkayu lunak (softwood) namun berukuran raksasa. Tajuk melebar, berbentuk payung atau membulat. Pohon Kapuk randu termasuk bertipe Gugur daun, yakni biasa merontokkan daun saat musim kemarau.
- Akar tunggang.
- Batang lurus, sangat tinggi, diameter dapat mencapai 1–3 meter. Kulit batang berwarna abu-abu kecokelatan, halus saat muda, kemudian menjadi kasar. Pada banyak individu terdapat durinya besar-besar (conical spines) pada batang dan cabang muda. Pada pohon tua sering tampak papan banir (buttresses) besar untuk menopang batang yang tinggi. Cabang menyebar horizontal, kuat, dan jarang-jarang.Tajuk cenderung lebar dan simetris.
- Daun majemuk menjari (palmate), terdiri dari 5–9 anak daun. Panjang daun 8–18 cm, tangkai daun panjang. Anak daun bentuk elips-lonjong, ujung meruncing, tepi rata.
- Bunga besar berwarna putih, kekuningan, atau merah muda pucat. Muncul saat pohon tidak berdaun (musim kemarau). Beraroma harum pada malam hari karena diserbuki kelelawar (chiropterophilous). Mahkota 5 helai, lebar, berambut halus di bagian dalam.
- Buah (sebagai ciri khas) berbentuk polong memanjang (10–20 cm). Saat matang merekah menjadi 5 bagian.Di dalamnya terdapat serat kapuk putih–krem (kapok fiber) yang mengelilingi biji-biji hitam.
- Biji kecil bulat-hitam (jumlah bisa mencapai ratusan per buah). Dikelilingi oleh serat kapuk yang lembut dan sangat ringan.
Kandungan Penting
Bagian bagian dari Pohon Kapuk Randu memiliki senyawa-senyawa penting yang berpotensi herbal, seperti; Senyawa fenolik, alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, asam fitat, TUI (trypsin inhibitor), HUI (hemagglutinin inhibitor), asam oksalat, asam palmitat dan asam linoleat.
Manfaat
- Dalam pengobatan tradisional Ayurveda, kapuk digolongkan sebagai “rasayana herb” yakni memperbaiki stamina, memulihkan kondisi setelah sakit.
- Rebusan kulit batang digunakan untuk: diare, disentri, sakit perut, masalah pencernaan akibat bakteri, radang dan sebagai tonik.
- Bunga kapuk direbus sebagai ramuan untuk obat batuk berdahak, radang tenggorokan, bronkitis ringan, pereda flu dan penambah stamina.
- Rebusan daun/ kulit batang dapat membantu menurunkan panas, merangsang keluarnya keringat (diaforetik), batuk, suara serak, penumbuh rambut, mengatasi serak dan mengatasi maag. Daun yang ditumbuk, ditempel digunakan untuk penyembuh luka, bisul, mencegah infeksi.
- Kulit buah : memiliki sifat diuretik, astrigen, mengobati demam, asma, gonore, dan diare.
- Akar : menurunkan panas, disentri kronis.
- Minyak dari Biji dimanfaatkan untuk mencegah kulit kering, radang dan luka bakar ringan.
- Buah muda yang dibuat ekstrak (bubuk)berkhasiat untuk antiinflamasi dan antimikroba
- Ekstrak kapuk berpotensi sebagai obat luar, bahan antiseptik herbal dan penguat imunitas (tonik)
- Serat kapuk digunakan dalam tradisi lama sebagai bahan penutup luka karena sifatnya menyerap cairan dan bersifat antimikroba ringan.
Maag
- Siapkan daun kapuk dan daun sembung secukupnya.
- Cuci bersih semua bahan lalu tambahkan air masak, peras dan saring.
- Minum 2 kali sehari, pagi dan sore hari.
Pengawetan
- Pilih daun kapuk segar. Bersihkan dari bagian yang tidak diinginkan. Cuci bersih daun dengan air mengalir dan tiriskan.
- Susun daun di atas wadah dan tutupi dengan kain tipis berwarna gelap. Jemur di bawah sinar matahari hingga kering (daun mudah hancur saat diremas).
- Setelah kering, masukan ke dalam plastik bersih yang tertutup rapat atau kedap udara.
Potensi Minyak alami
- Biji kapuk dapat diolah untuk menghasilkan minyak alami. Dari biji-biji kapuk ini dapat dihasilkan minyak (Kapok seed oil) sebesar 15–25% dari berat kering.
- Penggunaan minyak biji Kapuk Randu ini diantaranya; minyak industri (pelumas ringan), bahan sabun tradisional, biodiesel, bahan lilin dan bahan kosmetik dasar.
- Bungkil kapuk (ampas setelah diekstraksi minyak) → pakan ternak berprotein sedang (perlu perlakuan detoksifikasi).
Gambar


















Sumber : Hijau.or.id/Kapuk Randu (Ceiba-pentandra L.)