Jumat, 28-Nov-2025 8-Jumadil Akhir-1447H
QR Code

Pohon alpukat (Laurus persea ) ini ditengarai buah ini berasal dari Amerika Tengah, tumbuh liar di hutan-hutan, banyak juga ditanam di kebun dan di pekarangan yang lapisan tanahnya gembur dan subur serta tidak tergenang air. Pohon kecil, berakar tunggang, batang berkayu, bulat, warnanya cokelat kotor, banyak bercabang, ranting berambut halus. Pohon alpukat memiliki banyak nama lokal di Indonesia, diantaranya ; Alpuket (Jawa Barat), Alpokat (Jawa), Boah pokat, Jamboo pokat (Batak), Jamboo mentega, Jamboo pooan, Pokat (Lampung).

Perbanyakan pohon alpukat dapat dilakukan secara secara generatif (biji) dan vegetatif (okulasi dan cangkok). Untuk bibit hasil okulasi (sambungan) biasanya dengan jarak tanam 12 x 12 m dan ukuran lubang tanam 60 x 60 x 40 cm.

Varietas Unggulan

Di Indonesia, ada beberapa jenis varietas Alpukat yang populer dibudidayakan, diantaranya Alpukat Mentega, Alpukat Wina, Alpukat Kendil, Alpukat Miki, Alpukat Hass dan Alpukat Mega Murapi.

Alpukat Mentega

  • Alpukat ini termasuk jenis unggulan karena memiliki buah dengan daging tebal, bertekstur kenyal, warna kuning daging buahnya bersih seperti mentega.
  • Berat rata-rata sekitar 600 gram per buah. Bentuk buahnya berciri membulat dengan bagian pangkal dan ujung yang agak membulat dengan panjang sekitar 13 hingga 17 sentimeter dan diameter buah 10 hingga 14 sentimeter dan ketebalan daging yang mencapai 1,9 hingga 2,1 sentimeter.

Alpukat Wina

  • Dibudiayakan pertama kali oleh keloompok tani di Desa Jetis, Kabupaten Semarang.
  • Pada dasarnya alpukat wina merupakan tipe alpukat mentega dengan warna kulit yang hijau mengkilap dan tebal. Bentuk yang bulat, memiliki ukuran jumbo dengan berat mencapai 1,5 hingga 2 kg per buah.

Alpukat Miki

  • Jenis buah alpukat unggul khusus dataran rendah yang dikembangkan oleh Pusat Kajian Buah-buahan Tropika IPB dengan peneliti DR. Sobir dan kawan kawan.
  • Besar buahnya dapat mencapai 400 hingga 600 gram/buah.
  • Rasa buahnya manis dengan daging buah yang tebal berwarna kuning.

Alpukat Hass

  • Berasal dari Australia. dinamai dari seorang ahli holtikultura Bernama Rudolph Hass.
  • Buah alpukat yang satu ini memiliki bentuk dan warna yang sangat mudah untuk dibedakan dengan jenis alpukat yang lainnya.
  • Keunggulannya dari segi rasa yang lezat, jumlah panen yang tinggi, dan lamanya proses pembusukan sehingga menjadi paling populer dikonsumsi di berbagai belahan dunia.

Alpukat Mega Murapi

  • Kelebihan dari buah alpukat mega murapi ini dalam sekali panen, satu pohon alpukat mega murapi bisa menghasilkan 350 hingga 450 buah atau setara 180 hingga 225 kilogram per pohon tiap tahunnya.
  • Dengan bobot buah 400 hingga 600 gram, alpukat ini memiliki ketebalan daging sekitar 2 sentimeter. Rasanya yang manis, pulen, kering lembut, dan daging seperti mentega.

Alpukat Kendil

  • Alpukat yang berasal dari persilangan antara Alpukat Kendal dan Alpukat Gunung Pati. Alpukat kendil memiliki ukuran yang tergolong jumbo dengan berat rata-rata 1,7 kg/buah.
  • Buah Alpukat kendil memiliki rasa yang lezat, dengan tekstur yang tebal dan pulen. Uniknya dari jenis alpukat kendil adalah daun dari pohon alpukat ini tidak disukai oleh ulat bulu sehingga aman bagi anda yang takut ulat.

Perbanyakan pohon alpukat dapat dilakukan secara secara generatif (biji) dan vegetatif (okulasi dan cangkok). Untuk bibit hasil okulasi (sambungan) biasanya dengan jarak tanam 12 x 12 m dan ukuran lubang tanam 60 x 60 x 40 cm.

Musim Panen

  • Puncak musim alpukat biasanya berlangsung pada Oktober–November, terutama untuk varietas unggulan seperti alpukat mentega dan alpukat wina.
  • Di beberapa daerah seperti Jawa Barat dan Jawa Timur, alpukat juga bisa dipanen pada Juli–Desember, tergantung varietas dan kondisi agroklimat.
  • Varietas lokal seperti alpukat kendil atau alpukat pluwang memiliki siklus panen yang berbeda, dan bisa muncul di luar musim utama.

Taksonomi

  • Kerajaan : Plantae (Tumbuhan)
  • Divisi : Magnoliophyta (atau Spermatophyta)
  • Subdivisi : Angiospermae
  • Kelas : Magnoliopsida (atau Dicotyledoneae)
  • Ordo : Laurales (atau Ranales)
  • Famili : Lauraceae (famili laurel)
  • Genus : Persea
  • Spesies : 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑎 𝑎𝑚𝑒𝑟𝑖𝑐𝑎𝑛𝑎 Mill.

Morfologi

Pohon alpukat (Persea americana) memiliki morfologi khas berupa akar tunggang kuat, batang berkayu, daun lebar menyirip, bunga kecil berwarna kuning kehijauan, dan buah berdaging lembut berbiji tunggal.

  • Jenis akar tunggang yang kuat dan dalam. Akar lateral menyebar luas, mendukung penyerapan air dan unsur hara. Cocok untuk tanah gembur dengan drainase baik.
  • Batang berkayu (lignosus), berwarna cokelat keabu-abuan. Tumbuh tegak, bercabang banyak, tinggi bisa mencapai 10–20 meter. Kulit batang kasar, terutama pada tanaman tua.
  • Daun merupakan daun tunggal, tersusun spiral di ujung ranting. Bentuk oval hingga lonjong dengan ujung meruncing. Panjang daun sekitar 10–25 cm, permukaan licin dan berwarna hijau tua. Tulang daun menyirip, tepi daun rata atau sedikit menggulung ke atas.
  • Bunga majemuk dalam malai terminal atau aksilar. Ukuran kecil, berwarna kuning kehijauan. Bersifat hermafrodit (memiliki benang sari dan putik dalam satu bunga). Mekar pada pagi dan sore hari dalam dua fase (protogini), mendukung penyerbukan silang.
  • Buah buni berdaging tebal, bentuk oval, bulat telur, atau seperti buah pir. Kulit buah berwarna hijau hingga ungu kehitaman saat matang. Daging buah berwarna kuning kehijauan, tekstur lembut, kaya lemak nabati.
  • Bijinya besar, tunggal, bulat, dan keras.

Kandungan penting

Flavonoid, glikosida, alkaloid, tanin, saponin, terpenoid, steroid, fenolik, karotenoid, 1,2,4-trihydroxyheptadec-16-yne, triglyceride, volatile oil (methylchavicol, pinene), cyanogenic glycosides. Sifat kimiawi dan efek farmokologis : daun rasa pahit, kelat, peluruh kencing. Biji anti radang, menghilangkan sakit. Kandungan kimia : Buah dan daun mengandung saponin, alkaloida dan flavonoida. Buah juga mengandung tanin dan daun mengandung polifenol, quersetin, gula alkohol persiit.

Manfaat

  1. Sariawan ; Satu buah isi alpukat yang sudah masak diberi 2 sendok makan madu murni, diaduk merata lalu dimakan. Lakukan setiap hari sampai sembuh.
  2. Kencing batu ; Ambil 4 lembar daun alpukat, 3 buah rimpang teki, 5 tangkai daun randu, setengah biji pinang, 1 buah pala, 3 jari gula enau, dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum. Sehari 3 x 3/4 gelas.
  3. Darah tinggi ; Siapkan 3 lembar daun alpukat dicuci bersih lalu diseduh dengan 1 gelas air panas. Setelah dingin diminum sekaligus.
  4. Kulit muka kering ;Buah diambil isinya lalu dilumatkan sampai seperti bubur. Dipakai untuk masker, dengan cara memoles muka yang kering. Muka dibasuh dengan air setelah lapisan masker alpukat tersebut mengering.
  5. Sakit gigi berlubang ; Lubang pada gigi dimasukkan bubuk biji alpukat.
  6. Bengkak karena peradangan ; Bubuk dari biji secukupnya ditambah sedikit air sampai menjadi adonan seperti bubur, balurkan ke bagian tubuh yang sakit.
  7. Kencing manis ; Biji dipanggang di atas api lalu dipotong kecil-kecil, kemudian direbus dengan air bersih sampai airnya menjadi cokelat. Saring, kemudian diminum setelah dingin.
  8. Teh daun alpukat ; Baik untuk menghilangkan rasa sakit kepala, nyeri lambung, bengkak pada saluran napas, rasa nyeri syaraf (Neuralgia) dan haid tidak teratur.

Lokasi

Pohon alpukat salah satunya berada di kebun Masjid quwwatul Islam salah satunya berada di sayap utara masjid :

Gambar

Sumber : dari berbagai sumber