QR Code
Akasia berasal dari Australia, Indonesia, dan Papua Nugini, dan berhasil diperkenalkan ke Sabah, Malaysia pada tahun 1960 dan negara lain, seperti Bangladesh, China, Thailand, India, Filipina, Srilanka, dan India. Tanaman akasia banyak digunakan sebagai tanaman peneduh jalan, tanaman hias, dan kayunya digunakan dalam pembuatan perabot rumah tangga. Akasia memiliki beberapa nama lokal seperti;  Mangga hutan, Tongke hutan (Seram), Nak (Maluku), Laj (Aru), Jerri (Irian jaya).
Tumbuhan ini tunmbuh dengan baik di daerah tropis lembab yang hangat, ditemukan pada ketinggian hingga 800 mdpl, di daerah di mana curah hujan tahunan rata-rata berada dikisaran 1.500-3.000 mm. Berhasil di berbagai jenis tanah, biasanya ditemukan di tanah asam dengan kesuburan sedang hingga rendah, lebih menyukai tanah yang berdrainase baik, pH dalam kisaran 4,5-6,5, membutuhkan posisi cerah (sinar matahari penuh).

Pohon akasia juga memiliki beberapa kandungan biokimia yang bermanfaat untuk menyembuhkan gangguan penyakit.

Morfologi

  • Pohonnya dapat mencapai 15-20 meter.
  • Akar akasia tunggang dan kokoh.
  • Batang tegak, bulat dan putih kotor. Akasia muda memiliki kulit batang mulus dan berwarna kehijauan. Setelah memasuki umur 2-3 tahun, akan muncul celah- celah pada kulit pohon. Pada pohon yang telah tua, kulit batang akan bertekstur kasar, keras, bercelah dekat pangkal dan warnanya berubah menjadi cokelat atau cokelat tua.
  • Daun akasia berupa daun majemuk, berhadapan, menyirip, lonjong, tepi rata, ujung dan pangkal tumpul, panjang 5-20 cm, lebar 1-2 cm, pertulangan menyirip, hijau. Daun pada anakan akasia yang baru berkecambah adalah daun majemuk yang terdiri dari banyak anak daun. Namun setelah beberapa minggu, daun majemuk tidak akan terbentuk dan tangkai daun serta sumbu utama setiap daun majemuk akan tumbuh melebar dan berubah menjadi phyllode. Phyllode mempunyai bentuk tulang daun paralel dan mencapai panjang 25 cm dan lebar 10 cm.
  • Bunga akasia juga merupakan bunga majemuk, berkelamin dua, di ketiak daun, kelopak silindris, benang sari silindris, kepala sari bentuk ginjal, mahkota putih, bentuk seperti kuku, putih. Tersusun dari banyak bunga kecil berwarna putih atau krem seperti paku. Ketika mekar, bentuk bunga mirip sikat botol.
  • Buah polong, masih muda hijau setelah tua coklat. Buah polong ini berbentuk lebar, linier, dan melingkar tidak beraturan saat matang, bermembran atau sedikit berkayu, berurat tidak mencolok, lebar 3-5 mm dan panjang 7-10 cm.
  • Biji akasia berbentuk lonjong, pipih, berwarna coklat atau hitam mengkilap dengan bentuk bervariasi, seperti longitudinal, elips, oval, hingga lonjong dengan ukuran 3-5  x 2-3 mm. Biji akasia melekat pada polong dengan tangkai yang berwarna oranye kemerahan.

Kandungan penting

  • Akar, daun dan buah akasia mengandung saponin, disamping itu
  • Daun dan buahnya juga mengandung flavonoida dan buahnya juga mengandung polifenol.

Khasiat

Mengobati diare dan disentri, membantu dalam kasus pendarahan internal, mengobati luka dan masalah kulit lainnya, wasir, kaki berkeringat, beberapa masalah mata, sebagai obat kumur, mengobati ejakulasi dini, dan menurunkan hipertensi.

Demam & Perut mulas

  • Siapkan 10 gram akar segar Acacia sieberiana
  • Cuci bersih lalu dipotong-potong
  • Rebus dengan 2 gelas air selama 15 menit. Dinginkan dan disaring.
  • Hasil saringan diminum 2 kali sama banyak pagi dan sore.

Mengatasi ejakulasi dini

  • Cuci bersih daun akasia segar secukupnya.
  • Rebus daun hingga mendidih.
  • Saring hasil rebusan.
  • Minum selagi hangat.

Menurunkan hipertensi

  • Siapkan daun akasia secukupnya.
  • Cuci hingga bersih.
  • Rebus dengan air secukupnya hingga mendidih.
  • Saring dan minum selagi hangat.

Gambar

Sumber : Kitab Tanaman Obat Nusantara